Bisnis ternak ayam bisa dibilang sebagai salah satu peluang usaha yang tidak pernah mati. Mengapa? Karena permintaan daging ayam dan telur selalu tinggi, baik di pasar tradisional maupun swalayan modern. Masyarakat Indonesia menjadikan ayam sebagai salah satu lauk utama sehari-hari, dan tren konsumsi ini terus meningkat.
Banyak orang memulai bisnis ini dari skala kecil, bahkan cukup dari pekarangan rumah. Dengan manajemen yang tepat, usaha ternak ayam bisa berkembang pesat dan menghasilkan keuntungan yang stabil setiap bulannya.
Ingin memulai usaha kuliner juga? Baca ide-ide usaha lainnya di Sudut Info inspirasi bisnis kuliner modal kecil.
Langkah awal yang penting dalam bisnis ternak ayam adalah menentukan jenis ayam yang ingin diternakkan. Umumnya, ada tiga jenis ayam yang populer untuk usaha:
Tentukan jenis ayam berdasarkan modal, tujuan usaha, dan segmentasi pasar yang kamu targetkan. Misalnya, kalau kamu ingin perputaran modal cepat, ayam broiler bisa jadi pilihan.
Kandang adalah salah satu faktor penting dalam usaha ternak ayam. Kamu perlu menyediakan kandang yang bersih, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kandang juga harus terlindung dari hujan, angin kencang, dan predator seperti tikus atau ular.
Untuk usaha skala kecil, kandang bisa kamu bangun dari bambu, kayu, atau galvalum, tergantung ketersediaan bahan dan budget. Pastikan juga ada pemisahan antara ayam kecil dan ayam dewasa agar pertumbuhannya tidak terganggu.
Memberi pakan yang bergizi merupakan kunci keberhasilan dalam bisnis ini. Ayam yang sehat dan cepat besar akan menghasilkan daging dan telur dalam jumlah maksimal. Kamu bisa memberi pakan pabrikan yang sudah diformulasikan atau mencampurnya dengan bahan alami seperti dedak, jagung, atau bekatul.
Selain pakan, kesehatan ayam juga perlu dijaga. Kamu harus rutin membersihkan kandang, memberi vaksin, dan memantau kondisi ayam setiap hari. Bila ada ayam yang sakit, segera pisahkan agar tidak menular ke yang lain.
Salah satu alasan banyak orang tertarik memulai bisnis ternak ayam adalah karena modalnya relatif terjangkau. Untuk skala rumahan, kamu bisa memulai dengan modal sekitar Rp5 juta–Rp10 juta. Modal ini biasanya mencakup:
Misalnya, kamu memulai usaha dengan 100 ekor ayam broiler. Dalam waktu 5 minggu, kamu bisa panen dan menjualnya ke pasar atau pengepul. Kalau harga jual per ekor Rp30.000 dan tingkat kematian rendah, kamu bisa meraup omset Rp2,7–3 juta. Bila kamu memutar modal secara konsisten, keuntungan akan terasa dalam 2–3 siklus produksi.
Ingin tahu bisnis hewan lainnya? Kamu bisa kunjungi berinfo dan temukan berbagai artikel bisnis yang menarik.
Bisnis ternak ayam juga butuh strategi pemasaran yang cerdas. Kamu bisa menjual hasil panen ke tetangga, pasar tradisional, restoran, atau membuat kemitraan dengan warung makan. Jangan ragu juga untuk memanfaatkan media sosial. Banyak peternak yang sukses menjual ayam potong atau telur segar lewat WhatsApp, Facebook, atau Instagram.
Jika kamu punya lebih banyak modal, kamu bisa membuka layanan pre-order ayam segar, atau bahkan mengolah hasil panen menjadi produk siap saji seperti ayam ungkep, telur asin, atau ayam goreng kemasan.
Tentu, bisnis ternak ayam bukan tanpa tantangan. Cuaca ekstrem, serangan penyakit, hingga fluktuasi harga pakan bisa mempengaruhi keuntungan. Tapi dengan manajemen yang baik, kamu bisa meminimalkan risiko.
Misalnya, saat musim hujan tiba, pastikan kandang tetap kering dan hangat. Lakukan vaksinasi secara berkala. Dan yang tak kalah penting, buat catatan keuangan dan kesehatan ternak agar kamu bisa mengevaluasi bisnis dengan mudah.
Bisnis ternak ayam cocok untuk siapa saja, baik yang tinggal di desa maupun kota. Asalkan kamu serius, tekun, dan rajin belajar, bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan utama yang menguntungkan. Bahkan dari pekarangan rumah sendiri, kamu bisa menciptakan lapangan kerja dan menyuplai kebutuhan pangan masyarakat.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk mulai langkah pertamamu di dunia usaha dengan beternak ayam. Siapa tahu, dari kandang kecil hari ini, kamu bisa bangun peternakan besar di masa depan.