Kue putu selalu punya cara buat bikin suasana jadi hangat. Suara uap dari cetakan bambu, aroma pandan yang langsung nyerang hidung, sampai taburan kelapa yang gurih semuanya nyatu jadi kenangan masa kecil yang susah di ganti. Jajanan ini memang sederhana, tapi cita rasanya selalu berhasil bikin orang balik lagi.
Di banyak daerah, kue putu masih jadi favorit untuk camilan malam. Walaupun bentuknya kecil, rasa manis gula merahnya selalu pas dan bikin nagih. Makanya, nggak heran kalau kue ini tetap berjaya meski jajanan kekinian terus bermunculan.
Sebelum masuk ke pembahasan utama tentang bahan dan cara membuatnya, kita bakal bahas dulu sisi menarik dari kue putu yang sering luput dari perhatian.

Bukan cuma karena rasanya, tapi pengalaman makan kue putu itu punya sensasi tersendiri. Begitu uap panas keluar dari cetakan bambu, wanginya langsung nyebar dan bikin perut bergejolak. Teksturnya yang lembut dan lumer ketika gula merahnya meleleh rasanya selalu bikin pengen nambah.
Walaupun bentuknya simpel, kue putu berhasil memberikan pengalaman makan yang hangat dan nyaman. Apalagi kalau di santap pas malam hari atau sambil nongkrong bareng teman. Sudah pasti jadi camilan yang pas buat jadi teman cerita.
Kalau kamu suka jajanan tradisional yang lembut dan manis, kamu wajib coba juga lupis ketan gula merah yang nggak kalah lumer.

Kue putu tetap eksis karena rasanya mudah di terima semua kalangan. Dari anak kecil sampai orang tua, semuanya bisa menikmati tanpa perlu penyesuaian. Teksturnya lembut, manisnya pas, dan aromanya khas kombinasi yang sempurna buat cemilan ringan.
Selain itu, kue putu juga termasuk jajanan yang bikin kenyang walau ukurannya kecil. Kalau di makan panas-panas, rasa gurih kelapanya makin keluar dan berpadu dengan gula merah cair yang meleleh. Pokoknya benar-benar comfort food versi tradisional.
Di era sekarang, penjual kue putu juga makin kreatif. Ada yang menjual paket frozen, ada yang membuat versi mini, ada juga yang memadukannya dengan topping modern. Fleksibel banget buat di olah sesuai selera.
Setiap daerah biasanya punya gaya penyajian kue putu yang berbeda. Ada yang memakai cetakan bambu besar, ada juga yang memakai cetakan mini modern. Bahkan beberapa tempat menambahkan warna alami seperti hijau pandan, ungu ubi, atau pink dari buah naga.
Selain variasi warna, topping-nya juga makin beragam. Dulu hanya kelapa parut, tapi sekarang ada topping roasted coconut, keju tipis, bahkan cokelat bubuk. Meski begitu, versi klasiknya tetap yang paling di cari dan paling bisa bikin nostalgia.
Kue putu juga cocok di jadikan teman minum teh hangat atau kopi hitam. Perpaduan rasa manis dan aroma khasnya bikin suasana santai makin terasa. Kalau kamu lagi pengen jajanan tradisional yang hangat dan manis, coba juga bubur kacang ijo yang selalu bikin kangen.
Berikut bahan-bahan kue putu sederhana yang bisa kamu coba di rumah:
Biar hasil putu makin nikmat, pilihan kualitas bahan sangat berpengaruh. Tepung beras yang halus memengaruhi tekstur akhir kue. Air pandan yang di gunakan juga lebih enak kalau di buat dari daun pandan segar, bukan essence.
Selain itu, kelapa parutnya harus di kukus dulu biar lebih gurih dan tahan lama. Gula merahnya pilih yang legit dan mudah lumer supaya sensasi melelehnya lebih terasa ketika di makan.
Kamu juga bisa bereksperimen dengan warna alami atau tambahan topping. Walaupun variannya banyak, tetap saja rasa klasiknya sulit di tandingi.