Bubur Srintil bukan hanya sekadar sajian sarapan biasa. Kuliner khas Semarang ini hadir dengan kombinasi rasa manis, gurih, dan tekstur lembut yang memanjakan lidah. Tak heran jika banyak pecinta kuliner tradisional selalu mencari kesempatan untuk menikmatinya, terutama saat bulan Ramadan atau acara keluarga.

Bubur ini memiliki tampilan menarik dengan warna hijau alami dari pandan serta candil ketan yang kenyal. Menyajikannya di rumah pun tidak sulit karena bahan dan cara memasaknya sangat ramah pemula. Simak langkah-langkah dan rahasia kelezatannya berikut ini!

Asal Usul dan Keunikan Bubur Srintil

Bubur Srintil berasal dari Semarang, Jawa Tengah, dan kerap menjadi menu sarapan favorit di sana. Meskipun tergolong jajanan pasar, bubur ini mampu bersaing dengan sajian modern karena kelezatannya yang tak lekang oleh waktu.

Kelezatan bubur ini terletak pada kombinasi bubur sumsum pandan dan candil ketan yang legit. Warna hijau dari pandan memberikan kesan alami, sementara teksturnya yang lembut langsung lumer di mulut. Sajian ini biasanya disantap dengan kuah gula merah kental yang menambah cita rasa manis yang khas.

Kini, Bubur Srintil sudah mulai populer di luar Semarang. Banyak rumah makan hingga pedagang kaki lima di kota besar mulai menghadirkan menu ini sebagai daya tarik kuliner tradisional.

Bahan-Bahan dan Cara Membuat Bubur Srintil

Untuk membuat Bubur Srintil yang enak dan otentik, kamu perlu menyiapkan dua komponen utama: bubur sumsum pandan dan candil ketan. Berikut ini bahan dan cara membuatnya secara lengkap.

Bahan Bubur Sumsum Pandan

• 100 gr tepung beras
• 800 ml santan sedang
• 200 ml air putih
• 5 lembar daun pandan
• 2 sdm gula pasir
• ¼ sdt garam
• 1 kuning telur (opsional)

Cara Membuat Bubur Sumsum Pandan

1. Blender daun pandan bersama 200 ml air, lalu saring.
2. Kocok lepas telur, campurkan dengan air pandan dan tepung beras, aduk rata dan saring lagi.
3. Rebus santan bersama garam hingga hampir mendidih, masukkan adonan tepung, lalu aduk hingga mengental dan meletup-letup. Dinginkan sebelum disajikan.

Penasaran dengan kuliner tradisional lainnya? Kunjungi Serambi Kabar untuk inspirasi resep khas daerah lainnya.

Bahan Candil Ketan

• 100 gr tepung ketan
• 2 sdm tepung tapioka
• 70–100 ml air hangat
• Sejumput garam

Cara Membuat Candil Ketan

1. Campur tepung ketan, tapioka, dan garam dalam satu wadah.
2. Tuang air hangat sedikit demi sedikit hingga adonan bisa dipulung.
3. Bentuk bulatan kecil, lalu rebus hingga candil mengapung sebagai tanda sudah matang.

Tips Penyajian Bubur Srintil yang Sempurna

Setelah bubur sumsum dan candil selesai, kamu bisa menyusunnya di mangkuk saji. Letakkan bubur sumsum sebagai dasar, tambahkan beberapa butir candil di atasnya, lalu siram dengan kuah gula merah yang kental.

Untuk menambah aroma dan rasa, kamu bisa menambahkan daun pandan rebus di kuah gula merah. Sajian ini tidak hanya menggugah selera tetapi juga menarik secara visual cocok untuk disajikan di acara keluarga atau arisan.

Kalau kamu ingin menjadikan Bubur Srintil sebagai peluang usaha, kemaslah dalam cup bening yang menarik dan jaga kualitas rasa serta kebersihannya.

Jangan lewatkan juga info kuliner khas lainnya hanya di Sudut Info, tempatnya rekomendasi makanan dan jajanan daerah yang unik dan otentik.

Bubur Srintil, Perpaduan Cita Rasa yang Tak Terlupakan

Bubur Srintil bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa nostalgia akan hangatnya suasana rumah dan tradisi Indonesia. Dalam satu mangkuk, kamu bisa menikmati rasa manis, gurih, dan tekstur kenyal sekaligus. Rasanya pas disantap kapan saja pagi hari, sore, bahkan saat berbuka puasa.

Dengan bahan-bahan sederhana dan langkah pembuatan yang mudah, kamu bisa membuat sendiri Bubur Srintil di rumah dan menyajikannya untuk keluarga tercinta. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba resep ini dan rasakan kenikmatan khas Semarang yang melegenda!

Penutup

Dengan bahan yang sederhana dan cara membuat yang tidak rumit, kamu bisa menghadirkan Bubur Srintil khas Semarang di rumah. Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga menyimpan nilai budaya yang layak dilestarikan.

Memasak resep-resep tradisional seperti ini adalah salah satu bentuk cinta terhadap warisan kuliner Nusantara. Yuk, mulai eksplorasi dapurmu dengan berbagai resep khas daerah lainnya!